Kamis, 15 September 2011

Pembudayaan Matematika di Sekolah Untuk Mencapai Keunggulan Bangsa

Makalah Disajikan Pada SEMINAR NASIONAL PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta Minggu, 6 Desember 2009 oleh : Dr.Marsigit,M.A.

Reviewer : Samsul Feri Apriyadi

Kita ketahui bahwa matematika merupakan ilmu pasti yang objeknya dapat berupa benda konkrit dan benda abstrak.Benda konkrit seperti kotak kapur berbentuk balok,roda berbentuk lingkaran, atap rumah berbentuk limas, dst.Sedangkan benda abstrak memerlukan pemahaman yang lebih jauh lagi.Di dalam matematikapun ada beberapa dimensi yaitu dimensi formal dan material.Dimensi formal menekankan bahwa matematika perlu dipelajari dan mementingkan hasil yang merupakan dimensi material serta biasanya di pelajari di sekolah.

Di sekolah kiranya perlu di bangun suatu keadaan untuk membudayakan matematika yaitu membangun akan pentingnya matematika dalam kehidupan ini yang didukung dengan pengetahuan tentang metode dan konten matematika, sehingga diperoleh keterampilan

melakukan kegiatan matematika, sampai diperolehnya berbagai pengalaman melakukan kegiatan dan meneliti matematika serta mempresentasikannya dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan.

Menurut Ebbutt, S dan Straker, A., (1995) dalam Makalah Marsigit 2009 mendefinisikan matematika sekolah sebagai: (1)kegiatan matematika merupakan kegiatan penelusuran pola dan hubungan, (2) kegiatan matematika memerlukan kreativitas, imajinasi, intuisi dan penemuan, (3) kegiatan dan hasil-hasil matematika perlu dikomunikasikan, (4) kegiatan problem solving adalah bagian dari kegiatan matematika, (5) algoritma merupakan prosedur untuk memperoleh jawaban-jawaban persoalan matematika, dan (6) interaksi sosial diperlukan dalam kegiatan matematika.

Disini Pembudayaan matematika di sekolah lebih menekankan kepada hubungan antara pendidik dan peserta didik.Dimana pendidik menerima masukkan dan membuka diri terhadap perkembangan matematika yang inovatif dan kreatif dalam memberikan pengajaran pada peserta didiknya.Pendidik disini adalah guru yang mempunyai tiga fungsi utama yaitu : sebagai fasilitator, sebagai sumber ajar dan memonitor kegiatan siswa (Marsigit,2009). Guru sebagai fasilitator menciptakan suasana pembelajaran dikelas,menyediakan fasilitas atau alat peraga yang memadai sehingga proses pembelajaran lebih menarik dan berkesan.Selain itu,Pembelajaran dilakukan dalam suasana yang kondusif yaitu suasana yang tidak begitu formal tetapi santai dan menyenangkan.Sehingga apa yang menjadi esensi pembelajaran matematika tersamapaikan dan peserta didikpun mampu mengikuti proses pembelajaran.

Dengan suasana yang demikian guru dapat mengembangkan metode pembelajaran secara bervarisasi: ceramah, diskusi, pemberian tugas, seminar, dsb yang tentuny tidak membosankan.Untuk Sumber belajar atau referensi guru dapat memperolehnya dari buku-buku, jurnal dan akses ke internet.Sedangkan metode Penilaian dilakukan dengan pendekatan asesmen, portofolio atau autenthic assessment.

Bagi peserta didik yaitu siswa,mereka akan merasa dihargai karena mereka diberi kebebasan dalam mengaplikasikan ilmu yang di dapat.Sehingga kreativitas mereka dalam mengerjakan soal berkembang. Disini Siswa mempunyai hak individu untuk melindungi dan mengembangkan diri dan pengalamannya sesuai dengan potensinya.

Teori belajar berdasar pada anggapan bahwa setiap siswa berbeda antara satu dengan lainnya dalam penguasaan matematika. Siswa dianggap mempunyai kesiapan mental dan kemampuan yang berbeda-beda dalam mempelajari matematika. Oleh karena itu setiap individu memerlukan kesempatan, perlakuan, dan fasilitas yang berbeda-beda dalam mempelajari matematika(Marsigit,2009).

Prinsip-prinsip diatas tentang hubungan antara guru dan siswa hanya dapat terjalin ketika ada komunikasi yang baik antar keduanya.Baik komunikasi formal,spiritual maupun emosional.Sehingga tujuan kita untuk membudayaan matematikai sekolah dapat berkontribusi dalam menciptakan generasi yang kreatif dan inovatif melalui inovasi pembelajran matematika yang dilakukan secara terus menerus.

Dalam kaitannya untuk memperoleh keunggulan bangsa maka kita bisa memikirkan matematika, pembelajaran matematika maupun pendidikan matematika yang menarik dan inovatif di berbagai level umur dan jenjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar