Minggu, 08 Maret 2015

Inspirasi Minggu Malam

Ingatkah engkau bahwa apa yang menjadi target harus dipersiapkan semestinya.
Kemudian timbul pertanyaan
Apakah kamu bisa jika kamu sebenarnya bisa?
Apakah ada yang mungkin jika itu mungkin?
Yakinlah semua berawal dari kemungkinan. Karena kemungkinan itu dibangun dengan keyakinan dan kemampuan. Dimana kemungkinan dengan nilai kebenaran mendekati satu, dengan tingkat keprcayaan 100%.

Sadarkah engkau?
Keberhasilan dan kesuksesan terletak pada seberapa besar dia mampu menilai dirinya dan memantaskan dirinya apakah pantas untuk memperoleh semua yang alloh berikan?
Ini terantung pada diri anda. Ingat semua penilaian diri itu lebih jujur tanpa suatu kebohongan sedikitpun. Kejujuran dan kesadaran diri untuk mengetahui apakah diri ini benar pantas?
Kejujuran diri bisa dirasakan manakala anda merenung dan berdiam diri mengetahui setiap kebenaran yang ada. Kebenaran yang benar-benar BENAR.

Rabu, 29 Oktober 2014

Konsistensi Dimata Filsafat

(Terinspirasi Oleh Perkuliahan Prof. Dr. Marsigit, M.A  dalam Perkuliahan Filsafat Ilmu Pada Hari Kamis Tanggal 23 Oktober 2014)
Oleh: Samsul Feri Apriyadi

            Dikehidupan sehari-hari, terkadang kita mendengar “kamu harus konsisten !”, “pendapatmu harus konsisten”. Konsisten disini kita tahu maksudnya bahwa konsisten menurut kamus besar bahasa indonesia adalah tetap(tidak berubah); taat asas; ajek; selaras; sesuai.
            Namun yang jadi pertanyaan adalah konsisten sendiri dilihat dari sudut pandang filsafat itu bagaimana. Sebelumnya menurut immanuel kant prinsip dunia ada dua yaitu prinsip identitas dan prinsip kontradiksi.
            Prinsip identitas adalah dirinya adalah dirinya, aku adalah aku, yang ada adalah yang ada, feri yang dulu sama dengan feri yang sekarang dan sama dengan feri yang akan datang. Semua itu hanya tercapai dalam pikiran saja, karena konsep identitas harus sama antara yang tadi, yang sekarang dan yang akan datang, dimana berada, dimana sekarang, dimana yang akan datang. Hidup sendiri sangat sensitif akan ruang dan waktu. Jadi konsisten berdasarkan prinsip identitas hanya ada dalam dunia pikiran, akibatnya tidak semua yang dianggap konsisten itu konsisten tergantung sudut pandangnya. Identitas dimulai dari definisi, aksioma, teorema-teorema.
            Sedangkan prinsip kontradiksi yaitu saat subjek tidak sama dengan predikat.  Hukum kontradiksi bersifat sintetik. Rumus hukum kontradiksi yaitu subjek  predikat. Segala yang ada di dunia ini terikat ruang dan waktu, dunia pengalaman hukumnya  kontradiksi.
            Kontradiksi dalam filsafat berbeda dengan kontradiksi dalam matematika. Kontradiksi dalam matematika artinya tidak konsisten. Sesuatu yang tidak konsisten, pastilah kontradiksi. Tidak konsisten dalam matematika adalah tautologi, artinya apapun pasti benar. Sedangkan kontradiksi dalam filsafat adalah bukan identitas. 
            Yaitu aku tidak sama dengan aku yang tadi aku yang sekarang dan aku yang akan datang, dan lain sebagainya. Aku yang pertama pastilah tidak sama dengan aku yang kedua karena aku yang pertama diucapkan lebih dulu, sedangkan aku yang sekarang sedang berlangsung dan aku yang akan datang tentu berbeda dengan aku yang dulu dan aku yang sekarang.
            Jadi berdasarkan kedua prinsip itu konsisten ada yang tetap dan ada yang berubah. Misalnya saya terlahir sebagai laki-laki sekaligus hamba tuhan akan tetap jadi laki-laki dan hamba tuhan sampai kapanpun.
            Sedangkan menurut teori konsisten untuk menetapkan suatu kebenarna bukanlah didasarkan atas hubungan subyek dengan realitas obyek. Sebab apabila didasarkan atas hubungan subyek (ide, kesannya dan komprehensif) dengan obyek, pastilah ada subyektivitasnya. Oleh karena itu pemahaman subyek yang satu tentang sesuatu realitas akan mungkin sekali berbeda dengan apa yang ada di dalam pemahaman subyek lain. Teori ini dipandang sebagai teori ilmiah yaitu sebagai usaha yang sering dilakukan di dalam penelitian pendidikan khususnya di dalam bidang pengukuran pendidikan.
            Dengan demikian kekonsistensian dalam kehidupan adalah sesuatu yang mustahil terjadi tetapi bagaimana kita berusaha mengusahakannya baik dalam perkataan maupun perbuatan. 


Apa itu Filsafat

(Terinspirasi Oleh Perkuliahan Prof. Dr. Marsigit, M.A  dalam Perkuliahan Filsafat Ilmu
Pada Hari Kamis Tanggal 9 Oktober 2014)
Oleh: Samsul Feri Apriyadi (PMat A 14709251085)

       Berfilsafat itu adalah olah pikir. Karena berfilsafat adalah olah pikir, maka dalam berfilsafat kita membutuhkan referensi. Referensi dalam berfilsafat adalah pikiran para filsuf. Jadi, dalam berfilsafat kita harus membaca hasil pemikiran para filsuf. Bahkan untuk hal-hal di masa yang akan datang pun, sudah ada beberapa filsuf yang memikirkannya.
       Ada bermacam-macam prinsip filsafat. Macam-macam prinsip filsafat tersebut didasarkan pada obyek filsafatnya. Pada zaman dahulu, orang Yunani memikirkan tentang asal mula segala sesuatu, bumi terbuat dari apa, bulan terbuat dari apa, sehingga filsafatnya disebut filsafat alam. Jika obyek filsafatnya tentang manusia, maka filsafatnya dinamakan filsafat manusia. Filsafat manusia masih dibagi lagi berdasarkan lokasi manusianya. Filsafat yang memperlajari manusia jawa, maka disebut filsafat manusia jawa. Untuk yang obyeknya berupa hal-hal spiritual, maka filsafatnya disebut filsafat spiritual, atau teologi, atau filsafat ketuhanan.
       Dalam mempelajari filsafat, kita juga harus professional, artinya kita mempelajari lebih rinci mengenai lokasi obyek. Ada dua kemungkinan lokasi obyek filsafat kita, yaitu obyek di dalam pikiran dan obyek di luar pikiran. Apa yang kita lihat, kita dengar dan kita raba, semua adalah obyek di luar pikiran. Namun, semua itu dapat menjadi obyek di dalam pikiran, jika kita memejamkan mata dan memikirkan benda-benda yang ada di luar pikiran tadi. Filsafat yang mempelajari benda-benda di dalam pikiran, tokohnya adalah Plato, sedangkan yang di luar pikiran tokohnya adalah Aristoteles. Jika obyeknya berada di dalam pikiran, maka filsafatnya adalah idealism, sedangkan jika obyeknya di luar pikiran, maka filsafatnya disebut realism.
       Selain itu, macam-macam flsafat juga dapat dilihat dari banyaknya obyek. Jika obyeknya satu, maka filsafatnya disebut monoisme. Jika obyeknya dua, maka filsafatnya disebut dualism. Jika obyeknya banyak, maka filsafatnya disebut pluralism. Jadi, munculnya aliran-aliran filsafat didasarkan pada obyek yang dipelajari, yaitu lokasi obyeknya, banyaknya obyek, karakteristik obyek, macam-macam obyek, dan lain sebagainya.


Rabu, 08 Oktober 2014

Mengapa Memerlukan Kategori dalam Membangun Pengetahuan

(Terinspirasi Oleh Perkuliahan Prof. Dr. Marsigit, M.A  dalam Perkuliahan Filsafat Ilmu Pada Hari Kamis Tanggal 2 Oktober 2014)

           Seseorang dapat mengatakan baik-buruk, benar-salah, suka–benci, panjang-pendek, kecil-besar,dll. Adalah sesuatu yang kita tahu maknanya tetapi sulit untuk dijelaskan. Tentu hal ini tidak serta merta muncul begitu saja. Menurut Immanuel Kant didalam pikiranmu sudah ada kamar/kategori tentang apa saja yang dikatakan baik-buruk, benar-salah, suka–benci, panjang-pendek, kecil-besar,dll. Dan munculnya kategori timbul dari interaksi individu dengan individu, individu dengan keluarga dan individu denganmasyarakat. Contohnya gelas yang berisi air kemudian tumpah diatas baju, kenapa dikatakan buruk. Tentu ini hal yang kompleks. Yang tidak bisa sertamerta dikatakan buruk.
          Menurut Immanuel Kant,secara umum kategori iyu meliputi empat hal yaitu: kuantitas, kualitas, hubungan, dan modalitas. Dalam keempat kategori ini terdapat tiga aspek untuk masing-masing yaitu Kuantitas memuat aspek; Kualitas memuat aspek afirmatik, negatif, dan infinit; Hubungan memuat aspek kategori, hipotetik, dan komunitas; Modalitas memuat aspek probabilitas, asetorik, dan apodiktik.
1.       Kuantitas
       Didalam kuantitas  memuat tiga aspek yaitu universal, particular, dan singular.
a.   Universal adalah semua yang ada dan yang mungkin ada. Dengan kata lain adalah semesta pembicaraan.
b.  Partikular adalah bagian-bagian, kelompok-kelompok yang satu dan yang lainnya terjalin komunikasi.
c.       Singular adalah bagian-bagian kecil yang bersifat mandiri.
2.       Kualitas
       Kualitas memuat aspek afirmatif, negatif, dan infinit.
a.       Afirmatif adalah sesuatu yang menjelaskan kenyataan-kenyataan dan bersifat positif. Bentuknya dapat berupa kalimat-kalimat atau pernyataan-pernyataan yang terdiri dari subyek dan predikat.
b.  Negatif adalah sesuatu yang menjelaskan kenyataan-kenyataan dan bersifat mengingkari. Bentuknya dapat berupa kalimat-kalimat atau pernyataan-pernyataan yang terdiri dari subyek dan predikat.
c.       Infinitif adalah semua yang bersifat tak terbatas namun keberadaannya membatasi.
3.       Hubungan
       Hubungan memuat aspek kategori, hipotetik, dan komunitas.
a.       Kategori adalah hubungan yang digunakan untuk membedakan satu hal dengan hal yang lainnya.
b.      Hipotetik adalah hubungan untuk menjelaskan sebab akibat. Jika ada sebab maka ada akibat. Dan sebaliknya jika ada akibat tentu ada sebab.
c.       Komunitas adalah hubungan yang terjadi karena akibat interaksi aktif dan pasif.
4.       Modalitas
       Modalitas memuat aspek probabilitas, asetorik, dan apodiktik
a.     Probabilitas adalah sesuatu yang mungkin dan tidak mungkin atau memiliki kepastian yang relatif tergantung masalahnya.
b.     Asetorik adalah sesuatu yang  ada dan yang tidak ada.
c.  Apodiktik adalah persyaratan–persyaratan yang muncul sebelum terjadinya sesuatu. Dimana persyaratan–persyaratan ini dibentuk  karena adanya kesepakatan yang konsisten.

           Sehingga dalam membangun pengetahuan memerlukan kategori-kategori yang muncul dalam pikiran. Tentu kategori-kategori yang dua belas ini memungkinkan seseorang membangun pengetahuannya.

Minggu, 03 November 2013

Implementasi Kurikulum 2013

Oleh Samsul Feri Apriyadi

Sejak pemerintah menggulirkan wacana perubahan kurikulum, suara-suara dan sikap pro maupun kontra terus bermunculan dari para ahli dan praktisi pendidikan di tanah air.  Sampai akhirnya diputuskan bahwa kurikulum 2013 diterapkan hanya pada beberapa sekolah pilot project di setiap kota/kabupaten di seluruh Indonesia.  Sekolah-sekolah eks RSBI diutamakan untuk dapat mengimplementasikan kurikulum 2013 ini.  Sisanya ditunjuk  beberapa sekolah SSN baik negeri maupun swasta  serta sekolah-sekolah yang mengajukan diri untuk mengimplementasikan kurikulum 2013.

Sampai akhir Agustus 2013, beberapa kegiatan yang digulirkan pemerintah sudah dilaksanakan diantaranya sosialisasi,  pelatihan kepala sekolah dan guru serta pendistribusian buku siswa dan buku guru ke sekolah-sekolah. 
Bagaimana sebenarnya kurikulum 2013?
Apa yang diharapkan dari kurikulum ini?
Bagaimana pengalaman dan kesan para guru yang sudah mendapatkan pelatihan? 
Bagaimana implementasinya di sekolah?
Apa kendala yang dihadapi? 
Apa peluang dan kesempatan yang bisa diperoleh? 
Bagaimana para guru harus bersikap?
Usulan apa yang ingin diajukan kepada pemerintah?
Persiapan apa yang harus dilakukan sekolah yang belum menerapkan kurikulum 2013 ini?

Tentunya masih banyak pertanyaan lain yang ingin disampaikan terkait kurikulum baru ini.  Sekolah, dalam hal ini guru sebagai ujung tombak pendidikan dan segala kebijakannya, harus dapat menyikapi setiap perubahan dengan cara yang baik dan bijak.  Sekolah/guru bukan objek kebijakan.  Kita adalah subyek dan penentu keberhasilan dari kebijakan yang ada dan peningkatan kualitasn pendidikan itu sendiri. Mari kita pelajari dan kritisi bersama-sama.
Apa yang diharapkan dari kurikulum ini?
  • Pemerintah mengharapkan kualitas peserta didik lebih baik
  • Kompetensi peserta didik tidak hanya pada ranah pengetahuan tetapi juga pada ranah afektif dan psikomotor.
  • Sebenarnya setiap mata pelajaran mempunyai tujuan temporar dan ada tujuan jangka panjang. Tujuan temporar lebih menitikberatkan pada pengetahuan.  Tujuan jangka panjang lebih menekankan pada kompetensi afektif, kemampuan berfikir tingkat tinggi, dan kemampuan penyelesaian masalah.  Ini harus dibangun dalam prose pembelajaran.   Oleh karenanya sekarang di kembangkan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik, mulai dari (1) pengamatan,  (2) bertanya, (3) bernalar, (4) mencoba, (5) mengaitkan antar informasi, (6) generalisasi. 
  • Pemerintah memperhatikan kekalahan Indonesia dalam TIMSS.  Pemerintah menyimpulkan karena ada materi-materi yang belum diajarkan di sekolah. Sehingga muncul materi-materi baru di sekolah.
Kesimpulan: Pada dasarnya  kurikulum 2013 lebih baik, diantaranya: peminatan di SMA dilakukan mulai dari kelas X, membangun kompetensi afektif dan kreativ siswa.
Lihat selengkapnya di


Sabtu, 20 Oktober 2012

Perkembangan Matematika di Dunia Islam

Sejarah perkembangan matematika versi barat!
Di dunia ini banyak sekali sejarah dalam kehidupan kita. Salah satunya sejarah dan ilmu matematika. sejarah dalam bidang matematika ini juga meliputi banyak hal, misalnya saja sejarah perkembangan matematika di suatu daerah, sampai dengan penemuan-penemuan dalam bidang matematika oleh para ahli matematikawan dunia.
sejarah matematika ilmu matematika berkembang sesuai dengan zamannya. Sebagai contoh, pada tahun 2000 SM sampai dengan 300 M, telah muncul Ilmu Hitung, Geometri, dan Logika.
Pada 300 M sampai dengan 1400 M telah berkembang teori bilangan, Geometri Analitik, Aljabar, dan Trigonometri. Serta sejarah matematika ilmu sampai abad ke-20 yang melahirkan tentang Logika matematika,Geometri non Euclid, dan lain-lain.
matematika adalah studi besaran, struktur, ruang, relasi, perubahan, dan beraneka topik pola, bentuk, dan entitas. Para matematikawan mencari pola dan dimensi-dimensi kuantitatif lainnya, berkenaan dengan bilangan, ruang, ilmu pengetahuan alam, komputer, abstraksi imajiner, atau entitas-entitas lainnya.
Dalam pandangan formalis, ilmu matematika adalah pemeriksaan aksioma yang menegaskan struktur abstrak menggunakan logika simbolik dan notasi matematika; pandangan lain tergambar dalam filsafat . Para matematikawan merumuskan konjektur dan kebenaran baru melalui deduksi yang menyeluruh dari beberapa aksioma dan definisi yang dipilih dan saling bersesuaian.
Terdapat perselisihan tentang apakah objek-objek matematika hadir secara objektif di alam menurut kemurnian logikanya, atau apakah objek-objek itu buatan manusia dan terpisah dari kenyataan.
Seorang matematikawan Benjamin Peirce menyebut ilmu matematika sebagai "ilmu yang menggambarkan simpulan-simpulan yang penting". Albert Einstein, di pihak lain, menyatakan bahwa "sejauh hukum-hukum matematika merujuk kepada kenyataan, mereka tidaklah pasti; dan sejauh mereka pasti, mereka tidak merujuk kepada kenyataan."
Melalui penggunaan abstraksi dan penalaran logika, ilmu matematika dikembangkan dari pencacahan, penghitungan, pengukuran, dan pengkajian sistematik terhadap bentuk dan gerak objek-objek fisika.
Pengetahuan dan penggunaan matematika dasar selalu menjadi sifat melekat dan bagian utuh dari kehidupan individual dan kelompok. Pemurnian gagasan-gagasan dasar dapat diketahui di dalam naskah-naskah matematika yang bermula di dunia Mesir kuno, Mesopotamia, India, Cina, Yunani, dan Islam.
Argumentasi kaku pertama muncul di dalam matematika Yunani, terutama di dalam buku Euclid, Unsur-Unsur. Pengembangan berlanjut di dalam ledakan yang tidak menenteramkan hingga periode Renaisans pada abad ke-16, ketika pembaharuanmatematika berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru, mengarah pada percepatan penelitian yang menerus hingga saat ini.
Kini, ilmu matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan alam, rekayasa, medis, dan ilmu pengetahuan sosial seperti ekonomi, dan psikologi. matematika terapan mengilhami dan membuat penggunaan temuan-temuan matematika baru, dan kadang-kadang mengarah pada pengembangan disiplin-disiplin ilmu yang sepenuhnya baru.
Matematikawan juga bergulat di dalam matematika murni, atau matematika untukperkembangan matematika itu sendiri, tanpa adanya penerapan didalam pikiran, meskipun penerapan praktis yang menjadi latar munculnya matematika murni ternyata seringkali ditemukan terkemudian.
Secara umum, semakin kompleks suatu gejala, semakin kompleks pula alat yang melalui berbagai perumusan (model matematikanya) diharapkan mampu untuk mendapatkan atau sekadar mendekati penyelesaian eksak seakurat-akuratnya.
Jadi, tingkat kesulitan suatu jenis atau cabang ilmu matematika bukan disebabkan oleh jenis atau cabang matematika itu sendiri, melainkan disebabkan oleh sulit dan kompleksnya gejala yang penyelesaiannya diusahakan dicari atau didekati oleh perumusan (model matematikanya) dengan menggunakan jenis atau cabang matematika tersebut.
Bagaimana dengan versi islam di timur tengah?
Ajaran Islam mulai bersemi di wilayah Maghrib - Afrika Utara - pada tahun 642 M. Setelah melalui berbagai ekspedisi penaklukan, seluruh wilayah Maghrib yang meliputi Aljazair, Mesir, Libya, Maroko, Sudan, Tunisia akhirnya berhasil dikuasai Islam pada awal abad ke-8 M. Sejak itulah, di wilayah Maghrib mulai menggeliat aktivitas intelektualitas, salah satunya adalah studi matematika.
Geliat studi matematika yang berkembang di era keemasan Islam di Afrika Utara ternyata hingga kini masih berlangsung. matematika menjadi salah satu ilmu yang digemari masyarakat Afrika Utara. Saat ini, tercatat terdapat 2.000 doktor matematikayang tersebar di Afrika Utara. Sedangkan di Selatan Sahara terdapat 1.000 matematikus bergelar doktor.
Ali Mostafa Mosharafa tercatat sebagai matematikus Maghrib pertama yang meraih gelar doktor dari University of London pada tahun 1923. Sebagai perbandingan, Indonesia hingga kini hanya memiliki 100 dokter matematika. Jumlah doktor matematika itu dihitung mulai dari Dr Sam Ratulangi. Begitu banyaknya doktor matematika yang terdapat di benua 'hitam' itu menunjukkan betapa masih kuatnya pengaruh geliat studi di era keemasan Islam.
Lalu bagaimanakah studi matematika berkembang pesat di daratan yang dulu termasyhur dengan sebutan Maghrib itu? Prof Ahmed Djebbar seorang guru besar pada University of Sciences and Technologies Lille I di Lille, Prancis dalam tulisannya berjudul Mathematics in the Medieval Maghrib membagi perkembangan matematika di era kejayaan Islam di Afrika Utara ke dalam empat periode.
Periode pertama adalah masa kelahiran dan perkembangan pertama matematika di Maghrib yang berlangsung dari abad ke-9 M hingga 11 M. Periode kedua adalahperkembangan matematika pada erat kekuasaan Kerajaan Almohad yang berlangsung dari abad ke-12 M hingga 13 M. Periode ketiga adalah masa lahirnya teori-teori barumatematika di Maghrib pada abad ke-14 M hingga 15 M. Sedangkan, periode keempat adalah perkembangan matematika di Afrika Utara setelah abad ke-15 M.
Menurut Prof Djebbar, lahir dan berkembangnya studi matematika di wilayah Maghrib sangat dipengaruhi perkembangan keilmuan di Andalusia. ''Secara ekonomi, politik dan budaya Spanyol Muslim dan Maghrib pada abad pertengahan memiliki keterikatan dan kedekatan,'' papar ilmuwan yang berkiprah di Laboratoire Paul Painlev, Prancis itu. Terlebih, Muslim Spanyol dan Maghrib memiliki keterkaitan tradisi keilmuan.

Meski secara sosial dan budaya Spanyol Muslim dan Maghrib berbeda, namun keduanya direkatkan oleh akidah yang mereka anut yakni Islam. Sejarawan abad ke-11, Said Al-Andalus, memaparkan pada awal Islam masuk ke Spanyol, penduduk negeri itu sama sekali tak tertarik pada sebuah ilmu. Minat masyarakat Spanyol Muslim terhadap keilmuwan mulai tumbuh ketika Dinasti Umayyah berdiri secara independen di negeri Matador itu.
Perkembangan dan ghirah (semangat) keilmuwan di Spanyol Muslim itu perlahan namun pasti lalu merambat ke wilayah Maghrib. Studi matematika mulai digandrungi masyarakat Muslim di Afrika Utara sejak abad ke-9 M. Pusat studi matematikapertama terdapat di Ifriqiyan atau lebih tepatnya lagi di Kairouan. Pada era itu geliat studimatematika memang masih terbatas di wilayah itu.
Meski masih terbatas, di Maghrib telah muncul matematikus terkemuka seperti Yahya Al-Kharraz dan muridnya Yahya Al-Kanuni (829 M - 901 M). Yahya tercatat sebagai orang Maghrib yang pertama kali menulis buku berjudul Hisba - membahas tentang aturan transaksi perdagangan di pasar. Pada era itu, Maghrib juga memiliki seorang matematikus kondang bernama Shuqrun Ibn Ali - ahli berhitung dan falak dalam ilmu waris.
Buku matematika yang ditulis Shuqrun terbilang fenomenal. Sejarawan Ibnu Khair mengungkapkan buku karya Shuqrun masih tetap dijadikan referensi pengajaran pada abad ke-12 M di sekolah-sekolah yang tersebar di kota Bougie - metropolis ilmu pengetahuan Maghrib Tengah. Sedangkan pada abad ke-9 M, matematikus yang terekam dalam sejarah hanya satu orang, yakni Abu Sahl al-Qayrawani.
Abu Sahl tergolong matematikus perintis di Maghrib. Dia berhasil menulis sebuah kitab yang bertajuk Kita-b fi `l-hisab al-hindi (Buku berhitung India). Di era kekuasaan Dinasti Aghlabid (800 M - 910 M), Kairouan memainkan peranan penting dalamperkembangan matematika. Sejumlah ilmuwan dari Timur hingga Ifriqiya berdatangan ke kota itu untuk mengembangkan aritmatika dan geometri.
Sepanjang abad ke-9 M hingga 11 M, wilayah Maghrib telah menjadi metropolis ilmu pengetahuan. Di era itu, perdagangan buku berkembang pesat, pembiayaan proyek perbanyakan manuskrip mulai semarak, para ilmuwan mulai menadapatkan gaji yang tinggi dan sekolah-sekolah mulai dibangun. Hal itu merupakan salah satu pengaruh eratnya hubungan Kekhalifahan Abbasiyah di Baghdad dengan Dinasti Aghlabid.
Dinasti Aghlabid ternyata meniru kebijakan Kekhalifahan Abbasiyah dalam bidang ilmu pengetahuan. Di wilayah Maghrib pun ternyata di buat lembaga ilmu pengetahuan yang juga diberi nama Bait Al-Hikmahyang didirikan Sultan Ibrahim II (875 M - 902 M). Bait Al-Hikmah di Baghdad berdiri lebih awal yakni ketika Khalifah Harun Ar-Rasyid (786 M - 809 M) memimpin Dinasti Abbasiyah. Sejak itulah, studi matematika berkembang di wilayah Maghrib.
Memasuki abad ke-10 M, geliat studi matematika di Maghrib kurang terekam dalamsejarah. Saat itu, tercatat beberapa matematikus seperti Al-Utaq Al-Ifriqi (wafat 955 M), Ya`qu-b Ibnu Killis (wafat 990 M) dan Al-Huwa-ri- (wafat 1023 M).sejarahkembali merekam secara baik aktivitas matematika di Maghrib pada abad ke-11 M. Ada sederet nama matematikus yang muncul pada era itu.
Ibn Abi ar-Rijal (wafat 1034-35 M) tercatat sebagai salah seorang matematikus pada abad itu. Selain itu, juga ada Abu As-Salt (wafat 1134 M). Matematikus lainnya yang mengembangkan matematika di Maghrib adalah `Abd al-Mun`im al-Kindi- (wafat 1043-44 M), Ibnu `Atiya al-Katib (wafat 1016 M). Mereka adalah matematikus yang mengembangkan geometri dan Aritmatika. Begitulah studi matematika berkembang dengan pesat di wilayah Maghrib alias Afrika Utara.

Dari Maghrib untuk matematika


Al-Qurashi
Nama lengkapnya Abu Al-Qasim Al-Qurashi. Dia adalah matematikus kelahiran Seville, Spanyol. Namun, dia mengabdikan separuh hidupnya di Bougie, Afrika Utara sebagai seorang matematikus. Di abad ke-12 - era keemasan Islam di wilayah Maghrib Al-Qurashi terkenal sebagai matematikus yang ahli di bidang Aljabar dan juga pakar ilmu waris.
Jejak hidupnya tak banyak diketahui. Yang jelas, Al-Qurashi meninggal di Bougie pada tahun 1184 M. Meski begitu, kontribusinya dalam pengembangan Aljabar tertoreh dalam tinta emas sejarah perkembangan matematika di Afrika Utara. Salah satu pemikirannya yang paling terkenal adalah komentarnya atas buku yang ditulis matematikus Mesir terkemuka abad ke-10 M, Abu Kamil.
Buah pikir Al-Qurashi dalam Aljabar sangat berpengaruh pada sejumlah matematikus di abad berikutnya, seperti Ibnu Zakariya (wafat 1404 M). Pemikiran Al-Qurashi juga turut mempengaruhi matematikus Ibn al-Banna- (wafat 1321 M) untuk menulis Kitab al-'us ul wa-`l-muqaddimat fi-`l-jabrI [Buku dasar-dasar dan persiapan dalam Aljabar).
Al-Hassar
Shaykh Al-Jama'a ( Pemimpin Masyarakat). Itulah julukan yang diberikan masyarakat Muslim Afrika di era kejayaan kepada matematikus bernama Al-Hassar. Riwayat hidupnya memang tak terekam dalam sejarah. Yang jelas, dia adalah seorang ahlimatematika yang mengabdikan dirinya di kota Sebta, Maghrib. Jejak hidupnya hanya terekam dalam dua kitab yang masih tersisa hingga kini.
Pertama kali dia menulis kitab bertajuk Kitab al-bayan wat-tadhkar. Kitab itu merupakan semacam buku pegangan tentang penjumlahan angka-angka, operasi aritmatika terkait bilangan dan pecahan. Buku ini begitu fenomenal, sehingga menempati peranan yang sangat penting dalam sejarah matematika di Afrika Utara. Buku matematika kedua yang ditulis Al-Hassar berjudul Al-Kita-b al-kamil fi sina `at al-`adad (Buku lengkap tentang seni ilmu berhitung). Buku ini adalah pengembangan dari kitab pertama yang telah ditulisnya. Seperti halnya Al-Qurashi, buah pikir Al-Hassar juga begitu berpengaruh terhadap matematikus lainnya di abad-abad berikutnya.
Ibnu Al-Yasamin
Setelah menimba ilmu matematika di Seville, Spanyol, Ibnu Al-Yasamin mengembangkan pengetahuannya di Maghrib. Matematikus terkemuka di Afrika Utara pada abad ke-12 M itu juga sempat mengambil studi di Marrakech alias Maroko - ibu kota Kerajaan Al-Mohad. Ibnu Al-Yasamin merupakan ilmuwan yang berkulit hitam.

Ia terkenal lewat Urjuza fi- l-jabr (Syair tentang Aljabar). Selain itu, dia juga sukses menulis dua puisi lainnya tentang matematika. Namun, ketimbang tiga puisi yang dihasilkannya, kitab Talqi-h al-afkar bi rushum huruf al-ghubr dinilai para ahli sejarahsebagai hasil karya Ibnu Al-Yasamin yang paling penting baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.
Kitab yang ditulis Ibnu Al-Yasamin itu tebalnya mencapai 200 halaman. Isinya mengupas tentang ilmu penjumlahan serta geometri. Hasil pemikirannya itu banyak mempengaruhi para ahli matematika Muslim di abad ke-14 M dan 15 M, seperti Ibnu Qunfudh (wafat 1407 M) serta Al-Qalasadi- (wafat 1486 M).
Ibnu Mun`im
Sejatinya Ahmad Ibnu Mun`im terlahir di Denia - pantai barat Spanyol dekat Valencia. Namun, dia menghabiskan sebagian besar hidupnya di Marrakech/ Maroko. Ibnu Mun'im dikenal sebagai spesialis terbaik dalam Geometri dan Teori Ilmu Hitung. Ibnu Mun'im sebenarnya adalah seorang dokter. Namun, dia lebih banyak mengisi waktunya dengan mengembangkan matematika.

Dalam bidang matematika, Ibnu Mun`im telah berhasil mempublikasikan sederet hasil karyanya. Di antra beragam masalah yang dikaji Ibnu Mun'im antara lain; geometri Euclid, penjumlahan, teori ilmu hitung serta pembuatan segi empat besar. Salah satu karyanya yang masih tetap survive hingga kini adalah Fiqh al-hisab (Ilmu Penjumlahan). Uniknya, judul kitab yang ditulisnya tak mencerminkan keberagaman dan kekayaan dari isi bukunya.



Minggu, 08 Januari 2012

How to Promote International Level of Schooling by A Mayor

The spirit of all elements of education in Indonesia to achieve International Standar School must appreciated and supported. Spirit was reflected in many school want be international standar school. These efforts need to be supported from various parties one of them by the mayor. Because after international school is the pride of region and can be used as standar education progress of the region.

Efforts need to do by a mayor to realize the international school that is:

  • Establish a clear policy

Mean a mayor to make regulations and policies that support for the establishment of standard schools internasional. Policy it can be entered as a development plan region. In setting policy direction and clear objectives, that is willing to carry around the direction of international school as goal will be achieved. But that goal continues to be evaluated in each times. In related achievements in the policy providing for human freedom especially the education of teachers, schools, dertemen education in developing international school. Clear and appropriate policies can accelerate the realization of a quality international school

  • Funding

Person of the mayor who wants to promote the establishment of international schools certainly capable of giving great concern, especially in terms of funding, because we knew that international schools require substantial funds. These funds can be used to purchase and complete all the required facilities. Suport by funds very importent. So that this international school, can be enjoyed by all walks of life.

  • Promote international school

This promotion very necessary, so as to raise awareness of the importance of all parties to create standar school international.

So, a mayor should to join with all element in support and create standar school international.