Selasa, 18 Oktober 2011

The Effort to Increase the Student’s Motivation in Mathematics Learning with Some Teaching Aids in Junior High School 5 Wates,Kulon Progo,Yogyakarta,I

By : Dr. Marsigit,M.A

Reviewed by : Samsul Feri Apriyadi

(http://mastersamsul.blogspot.com/)

Salah satu upaya guru dalam meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran matematika di Sekolah Menengah Pertama adalah dengan membuat proses belajar matematika menjadi menyenangkan, menarik dan aplikatif. Jadi Keberhasilan proses belajar mengajar di kelas Matematika tidak jauh dari peran guru yaitu sebagai informator, komunikator, dan fasilitator. Metode mengajar di pakai untuk sebagi cara interaksi guru dan murid,diman guru menyampaikan materi dan murid mempelajarinya. Namun massih banyak siswa yang menganggap bahwa matematika tidak menarik, dan sulit untuk dipahami.

Dilihat dari Tinjauan Teoritis Sikap siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu internal dan eksternal (Winoto Putro, 1993:33). Untuk faktor eksternal siswa harus memiliki kemampuan untuk memotivasi siswa yang terkait dengan kejiwaan siswa. Siswa SMP berada di usia antara 12 - 15 tahun. Berdasarkan perkembangan kognitif dari Peaget, usia ini milik operasi formal,pada tingkat ini muncul dari ide-ide untuk membandingkan, mendiskusikan dan membuat kesimpulan.

Sedangkan Metodologi Penelitian yang di gunakan adalah penelitian tindakan kelas untuk itu bertujuan untuk mengatasi masalah yang ditemukan di kelas. Penelitian dilakukan di kab kulon progo tahu ajaran 2001/2002. Data penelitian tentang peristiwa khusus terjadi di kelas dan lembar kuesioner diambil dari siswa tentang motivasi dalam proses belajar-mengajar atau dalam diskusi. Untuk Rencana Pelaksanaan berisi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Berdasarkan struktur mengajar di matematika, setiap pertemuan terdiri dari beberapa tahap, seperti pengenalan, pengembangan, aplikasi, dan menutup. Setiap tahap pengembangan dan aplikasi digunakan model matematika secara optimal, baik dalam maupun di luar kelas. Seorang peneliti adalah untuk mengumpulkan data kualitatif untuk mengetahui tingkat peningkatan motivasi siswa dalam proses belajar mengajar. Hasil dari lembar pengamatan dapat dipakai untuk melakukan langkah yang tepat dalam menentukan RPP.

Misalnya dalam pembahasan Teorema Pythagoras, pada guru pertama disiapkan: alat demonstrasi,kelompok. Diman guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dan dipilih siswa dengan kemampuan heterogen. Guru juga menyiapkan model matematika di setiap pertemuan dan memberikan lembar jawaban. Pertanyaan-pertanyaan, yang tidak dijawab belum akan dibahas oleh mereka kelompok sendiri namun jika gagal itu dibawa ke diskusi kelas yang dipandu oleh guru.

Dalam siklus ini, proses belajar mengajar dimulai dari model Pythagoras, siswa diminta untuk menunjukkan bagaimana besar dari sebuah sudut, di sisi terpanjang dari kanan segitiga, dan siswa lain untuk sudut kanan lainnya. Percobaan dilakukan berkali-kali dengan segitiga yang berbeda. Akhirnya, siswa mengambil catatan di lembar kertas kerja siswa yang bertitik. Siswa dibimbing untuk membuat kesimpulan tentang korelasi sudut besar di miring sisi dan besar sudut di sudut kanan. Dari percobaan, itu menyimpulkan tentang Teorema Pythagoras dan menemukan rumus Pythagoras dari Teorema Pythagoras. Pada tahap implementasi, guru memberi contoh penggunaan Pythagoras teorema dalam kehidupan sehari-hari.

Dari kenyataan ini didapat,beberpa hal yaitu: Siswa antusias, merasa mendapatkan cara belajar baru, yang belum pernah diterapkan,Setiap kelompok siswa mampu menyampaikan pendapat,adanya lembar kerja siswa membantu siswa dalam memahami konsep dan siswa mampu menarik kesimpulan dari sebuah materi yang diajarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar