Rabu, 08 Oktober 2014

Mengapa Memerlukan Kategori dalam Membangun Pengetahuan

(Terinspirasi Oleh Perkuliahan Prof. Dr. Marsigit, M.A  dalam Perkuliahan Filsafat Ilmu Pada Hari Kamis Tanggal 2 Oktober 2014)

           Seseorang dapat mengatakan baik-buruk, benar-salah, suka–benci, panjang-pendek, kecil-besar,dll. Adalah sesuatu yang kita tahu maknanya tetapi sulit untuk dijelaskan. Tentu hal ini tidak serta merta muncul begitu saja. Menurut Immanuel Kant didalam pikiranmu sudah ada kamar/kategori tentang apa saja yang dikatakan baik-buruk, benar-salah, suka–benci, panjang-pendek, kecil-besar,dll. Dan munculnya kategori timbul dari interaksi individu dengan individu, individu dengan keluarga dan individu denganmasyarakat. Contohnya gelas yang berisi air kemudian tumpah diatas baju, kenapa dikatakan buruk. Tentu ini hal yang kompleks. Yang tidak bisa sertamerta dikatakan buruk.
          Menurut Immanuel Kant,secara umum kategori iyu meliputi empat hal yaitu: kuantitas, kualitas, hubungan, dan modalitas. Dalam keempat kategori ini terdapat tiga aspek untuk masing-masing yaitu Kuantitas memuat aspek; Kualitas memuat aspek afirmatik, negatif, dan infinit; Hubungan memuat aspek kategori, hipotetik, dan komunitas; Modalitas memuat aspek probabilitas, asetorik, dan apodiktik.
1.       Kuantitas
       Didalam kuantitas  memuat tiga aspek yaitu universal, particular, dan singular.
a.   Universal adalah semua yang ada dan yang mungkin ada. Dengan kata lain adalah semesta pembicaraan.
b.  Partikular adalah bagian-bagian, kelompok-kelompok yang satu dan yang lainnya terjalin komunikasi.
c.       Singular adalah bagian-bagian kecil yang bersifat mandiri.
2.       Kualitas
       Kualitas memuat aspek afirmatif, negatif, dan infinit.
a.       Afirmatif adalah sesuatu yang menjelaskan kenyataan-kenyataan dan bersifat positif. Bentuknya dapat berupa kalimat-kalimat atau pernyataan-pernyataan yang terdiri dari subyek dan predikat.
b.  Negatif adalah sesuatu yang menjelaskan kenyataan-kenyataan dan bersifat mengingkari. Bentuknya dapat berupa kalimat-kalimat atau pernyataan-pernyataan yang terdiri dari subyek dan predikat.
c.       Infinitif adalah semua yang bersifat tak terbatas namun keberadaannya membatasi.
3.       Hubungan
       Hubungan memuat aspek kategori, hipotetik, dan komunitas.
a.       Kategori adalah hubungan yang digunakan untuk membedakan satu hal dengan hal yang lainnya.
b.      Hipotetik adalah hubungan untuk menjelaskan sebab akibat. Jika ada sebab maka ada akibat. Dan sebaliknya jika ada akibat tentu ada sebab.
c.       Komunitas adalah hubungan yang terjadi karena akibat interaksi aktif dan pasif.
4.       Modalitas
       Modalitas memuat aspek probabilitas, asetorik, dan apodiktik
a.     Probabilitas adalah sesuatu yang mungkin dan tidak mungkin atau memiliki kepastian yang relatif tergantung masalahnya.
b.     Asetorik adalah sesuatu yang  ada dan yang tidak ada.
c.  Apodiktik adalah persyaratan–persyaratan yang muncul sebelum terjadinya sesuatu. Dimana persyaratan–persyaratan ini dibentuk  karena adanya kesepakatan yang konsisten.

           Sehingga dalam membangun pengetahuan memerlukan kategori-kategori yang muncul dalam pikiran. Tentu kategori-kategori yang dua belas ini memungkinkan seseorang membangun pengetahuannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar